Psikologi Lintas Budaya
Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan
perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya
dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha
psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta
mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan
tersebut.
Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai
perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara
perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan
budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman
perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi
ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan. Sejumlah
definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa
kompleksitas: 1. Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah perbandingan
sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah
kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan
antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan
perbedaan perilaku.
Budaya Ras, Etnis dan Bangsa
Tidak mesti dua orang
yang berasal dari ras, etnis atau bangsa yang sama akan memiliki budaya
yang sama pula. Contoh adalah orang Asia (Jepang, India atau Indonesia)
yang telah lama menetap di Amerika sehingga memiliki budaya yang agak
berbeda dengan orang Asia yang tinggal di Asia. Hal ini disebabkan
proses interaksi kultural yang sudah demikian lama menyebabkan budaya
orang Asia yang tinggal di Amerika berbeda dengan orang Asia yang tidak
menetap disana. Budaya adalah perilaku yang dapat dipelajari sehingga
dapat berubah sedangkan ras, etnis dan bangsa.
Ethnocentrism
berkaitan erat dengan stereotype yang diartikan secara umum sebagai
sikap, kepercayaan, atau opini tentang orang yang memiliki latar budaya
tertentu. Stereotype bisa menjadi basis seseorang menilai orang lain,
namun hal ini cukup riskan jika tidak luwes dalam memperhatikan
perbedaan individual dalam satu budaya tersebut. Melakukan penilaian
prematur membuat situasi tidak kondusif dalam memahami budaya.
Tujuan dari Psikologi Lintas Budaya untuk melihat persamaan dan perbedaan dari individu kelompok itu sendiri secara psikologis dari berbagai etnis atau kelompok etnik atau kelompok budaya itu sendiri.
Kaitannya Psikologi Lintas Budaya dengan Disiplin Ilmu Lainnya
Hubungan Psikologi
Lintas Budaya dengan Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya.
Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu ekologi adalah melihat
persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
budaya dan kelompok entnik berdasarkan interaksi antara organisme dengan
lingkungannya.
misalnya : dengan kita bertetangga dengan budaya yang berbeda kita bisa berinteraksi dengan orang tersebut tanpa menyudutkan ras atau etnik atau psikologi individu tersebut.
Hubungan Psikologi Lintas
Budaya dengan Biologi
Biologi atau ilmu hayat adalah
ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Jadi hubungan Psikologi lintas
budaya dengan ilmu biologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi
individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok entnik dengan
mempelajari aspek kehidupan fisik makhluk hidup.
Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Menurut Soejono Sukamto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai buadaya dan kelompok etnik yang berada dalam suatu kehidupan masyarakat.
Menurut Soejono Sukamto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Jadi hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai buadaya dan kelompok etnik yang berada dalam suatu kehidupan masyarakat.
Psikologi Indigenous
Psikologi pada dasarnya merupakan suatu cabang ilmu untuk memahami
lebih dalam tentang manusia. Banyak aliran yang digunakan untuk memahami
manusia, misalnya aliran Psikoanalitik, Behavioris, Humanistik, dll.
Aliran-aliran tersebut merupakan suatu dasar perspektik dalam memahami
manusia yang telah digunakan selama bertahun-tahun.
Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru
dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia
berdasarkan konteks kultural/budaya.
Mengapa
Indigenous Psychology diperlukan? Hal ini terkait dengan “masalah” yang
ditimbulkan oleh teori yang tersebut di atas. Teori yang ada dan
digunakan selama ini, jika ditelusuri lagi merupakan suatu teori yang
disusun berdasarkan sampel orang-orang barat dengan budaya barat. Teori
tersebut kemudian digeneralisasikan untuk, bisa dikatakan, hampir semua
orang di dunia ini. Padahal belum tentu teori tersebut sesuai dengan
budaya suatu negara. Ada suatu perbedaan yang terkandung di dalam budaya
di tiap-tiap daerah. Oleh karena itulah Indigenous Psychology
dibutuhkan. Namun, mengingat bahwa Indigenous Psychology ini adalah
suatu paham baru, penelitian mengenai Indigenous Psychology masih
diperlukan
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://restryarea23.blogspot.com/2010/08/indigenous-psychology.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar